Selasa, 03 Juli 2012

TITIPAN CINTA

pernah kau lilat bintang
bersinar putih penuh harapan
tangan halusnya terbuka
slalu menerangi dihatiku

Rasakanlah smua cinta
yg telah Tuhan berikan untukmu
jangan sia-sia kan cinta yg sudah menjadi milih kamu
pertahankanlan dengan snyuman
kasih sayang yang tulus

persahabatan

selamat

Senin, 02 Juli 2012

PENGERTIAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL



PENGERTIAN POLITIK DAN  STRATEGI NASIONAL     
Kata politik berasal dari bahasa yunani yaitu polistaia,polis berarti kesatuan masyarakat yang mengurus diri sendiri /berdiri sendiri(Negara),dan taia berarti urusan .Dari segi kepentingan penggunaannya ,kata politik mempunyai arti yang berbeda-beda,yaitu :
Dalam kepentingan umum (politic) : suatu rangkaian asas/prinsip,keadaan serta jalan ,cara dan alt yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan jalan,cara dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai keadaan yang kita inginkan.
.Dalam Arti Kebijaksanaan(Policy) : Penggunaan pertimbangan-pertimbangan yang dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha,cita-cita/keinginan atau keadaan yang kita kehendaki .
 Jadi politik adalah tindakan dari suatu kelompok individu mengenai suatu masalah dari masyarakat atau negara.
Dengan demikian politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan :
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya .
Pengambilan keputusan  , Politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum,keputusan yang diambil menyangkut sektor public dari suatu Negara .
Strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategia yang artinya the art of the general atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan .
Politik nasional adalah suatu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional
Strategi Nasional adalah cara melaksanakan politik nasional untuk mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional .

B. DASAR PEMIKIRAN PENYUSUNAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berdasarkan ideology pancasila, UUD 1945,wawasan nusantara dan ketahanan nasional.

 C. PENYUSUNAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
Politik strategi nasional yang berlangsung selama ini disusun berdasarakan sistem kenegaraan menurut UUD 1945.Sejak tahun 1985 berkembang pendapat yang mengatakan bahwa pemerintah dan lembaga-lembaga Negara yang diatur dalam UUD1945 merupakan suprastruktur politik ,lembaga-lembaga tersebut adalah MPR.DPR,PRESIDEN, BPK dan MK.Sedankan badan-badan yang berada didalam masyarakt disebut sebagai infrastruktur politik yang mencangkup pranata politik yang ada dalam masyakat seperti partai politik , organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group),kelompok penekan (pressure group).Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.
 E. politik pembangunan nasional dan manajemen nasional
Politik merupakan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya Tujuan politik bangsa Indonesia adalah sesuai dengan pembukaan UUD 1945.Secara sederhana unsure-unsur utama sistem manajemen nasional dalam bidang ketatanegaraan meliputi :
Negara
Bangsa Indonesia
Pemerintah
Masyarakat
OTONOMI DAERAH
Pelaksanaan otonomi daerah kini memasuki tahapan baru setelah direvisinya UU NO.22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah menjadi UU NO.32  tahun 2004, tentang pemerintahan daerah atau lazim disebut  UU otonomi daerah (OTDA)

F. IMPLEMENTASI POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
Implementasi politik dan strategi nasional harus di terapkan dalam berbagai bidang seperti Implementasi politik dan strategi nasional di bidang HUKUM
Implementasi politik dan strategi nasional di bidang  EKONOMI
Implementasi politik dan strategi nasional di bidang POLITIK
Kedudukan dan peranan perempuan :
Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kebijakan nasional yang diemban oleh lembaga yang ,mamnpu memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan keadilan gender
Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan dengan tetap memperhatikan nilai persatuan dan kesatuan
Pemuda dan Olah raga :
Menumbuhkan budaya olah raga guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia sehingga memilik tingkat kesehatan dan kebugaran yang cukup
Meningkatkan usaha dan pembibitan dan pembinaan prestasi olah raga
Mengembangkan iklim yang kondusif bagi generasi muda
Meningkatkan minat dibidang kewirausahaan
Melindungi generasi muda dari penyalahgunaan NARKOTIKA
 Implementasi dibidang pertahanan dan keamanan :
Menata TNI sesuai paradigm baru secara konsisten melalui reposisi,redefinisi , dan reaktualisasi.
Menngembangkan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yang bertumpu pada kekuatan rakyat dengan TNI-POLRI, Meningkatkan proses profesionalisme TNI, meningkatkan rasio kekuatan komponen utama
Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral di bidang keamanan dan pertahanan.
Meningkatkan upaya memandirikan kepolisian Negara RI dalam rangka pemisah an TNI secara bertahap dan berlanjut dengan meningkatkan keprofesinoalannya.

Kamis, 03 Mei 2012

BUDAYA SEBAGAI WARISAN YANG MELEKAT DALAM DIRI SETIAP MANUSIA INDONESIA

Latar Belakang

Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus, yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian lokal atau tradisional. Namun karena bunyi-bunyian yang ditimbulkannya sangat merdu dan juga memiliki kandungan lokal dan internasional seperti bunyi yang bertangga nada duremi fa so la si du dan daminatilada, maka angklung pun cepat berkembang, tidak saja dipertunjukan lokal tapi juga dipertunjukan regional, nasional dan internasional. Bahkan konon khabarnya pertunjukan angklung pernah digelar dihadapan Para pemimpin Negara pada Konferensi Asia Afika di Gedung Merdeka Bandung tahun 1955.
Jumlah pemain angklung bisa dimainkan oleh sampai 50 orang, bahkan sampai 100 orang dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya seperti; piano, organ, gitar, drum, dan lain-lain. Selain sebagai alat kesenian, angklung juga bisa digunakan sebagai suvenir atau buah tangan setelah dihiasi berbagai asesoris lainnya.
Tujuan

*Untuk menambah wawasan tentang kebudayaan nasional
*Untuk lebih mengenal alat musik  angklung sebagai warisan kebudayaan
*Untuk ikut melestarikan budaya bangsa

II.PEMBAHASAN

Angklung adalah mitologi dari Bahasa Bali, yaitu Ang yang berarti angka (berupa not) dan klung yang berarti rusak. Jadi, jika digabungkan angklung berarti angka yang rusak. Dalam sejarah perkembangan musik Angklung, bentuknya yang sekarang merupakan adaptasi bentuk alat musik dari Filipina. Perkembangan musik angklung pada mulanya yaitu berasal dari bambu wulung (wulung awi) yang dimainkan dengan cara dipukul-pukul. Permainan bambu tersebut bermula untuk menghormati binatang totem dan untuk menghormati dan menghargai pemberian hasil panen padi yang banyak dan baik dari Dewi Sri yang dipercaya sebagai dewi yang memberikan kesejahteraan.
Sejak kapan angklung muncul dan berkembang, merupakan pertanyaan yang saya tidak dapat menjawabnya dengan pasti. Menurut perkiraan Dr. Groneman, sebelum berkembangnya pengaruh Hindu di Indonesia Angklung sudah merupakan alat musik yang digemari penduduk (Dr. J. Groneman. “De Gamelan to Jogjakarta, Letterkundige Vehadelingen der Koninkl, Akademi, jilid XIX, hal. 4).
Sebagai alat musik pra Hindu, Angklung tidak digambarkan pada candi Borobudur dan Prambanan, sebagaimana halnya alat musik bambu lainnya yang sudah  berkembang sebelum zaman zaman Hindu di Indonesia, misalnya alat musik bambu berdawai.
Dalam literature kuno pun saya tidak atau belum menemukannya, Kekawin Arjunawiwaha yang diperkirakan ditulis sekitar tahun 1040 hanya menyebut-nyebut Sundari (semacam erofon yang di Jawa Barat dikenal dengan sebutan Sondari, di Bali Sundaren). Calung yang dewasa ini terdapat di Jawa Barat dan Jawa Tengah, disebut-sebut dalam Inskripsi Buwahan yang diperkirakan dibuat sekitar tahun 1181.
Guntang alat musik bambu berdawai yang penyebarannya meliputi Asia Tenggara sampai Madagaskar, dan sampai sekarang di Bali tetap disebut Guntang, terdapat dalam Kekawin Kidung Sunda yang diperkirakan ditulis tidak lama setelah tahun 1357. Alat yang di Priangan disebut Pancurendang, di Jawa Tengah disebut Bluntak, dan di Bali disebut Taluktak, disebut-sebut dalam kekawin Bharata Yuda.Tongtong atau kentongan bambu disebut-sebut dalam Sudhamala dengan Kulkul, dalam Samarandana disebut Titiran, dan dalam Bharata Yudha disebut Kukulan. Baru dalam tulisa-tulisan kemudian seperti dalam serat Cebolang, Angklung disebut-sebut, yaitu waktu melukiskan saat Mas Cebolang mempertunjuknan keahliannya menyanyi dan bermain musik didepan Bepati Dhaha Kediri
Dalam perkembangannya musik angklung perlahan mulai berubah dan beradaptasi dengan perkembangan jamannya. Mulai dari jaman dimana manusia memanfaatkan bambu sebagai alat utama mereka untuk bertahan hidup, masuknya budaya China, penyiaran agama Islam, masuknya budaya barat ke Indonesia, sampai pada jaman modern ini.
Pada masa modern ini, perkembangan musik angklung mulai berubah. Itu berawal dari Daeng Sutisna yang berhasil mengubah tangga nada petatonis menjadi diatonis (do,re,mi,fa,sol,la,si,do) pada tahun 1983. Dan perkembangan itu pun terjadi, misalnya pada KTT Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat. Musik Angklung modern dimainkan untuk acara resmi dalam Indonesia Ultimate Diversity tersebut, yaitu dalam lagu Indonesia Raya dan beberapa lagu daerah yang terkenal seperti Rasa Sayange, Ayo Mama, Burung Kakak Tua dan Potong Bebek Angsa .

III.PENUTUP

Kesimpulan:Alat musik angklung merupakan alat musik tradisional khas jawa barat yang kini seiring perkembangan jaman telah mendunia ke dunia internasional dan telah banyak di pentaskan di berbagai event-event kebudayaan dunia.Saya sebagai warga negara indonesia terutama saya sendiri adalah putra daerah asli bandung jawa barat sangat bangga mengetahui bahwa angklung telah mendunia.namun saya juga prihatin mengapa warga kita sendiri sedikit dari kita yang mempelajari alat musik tradisional kita tersebut,sedangkan warga negara asing beramai ramai belajar kebudayaan kita.Semoga saja warga kita (termasuk saya)sadar betapa pentingnya mencintai dan mempelajari kebudayaan tradisional kita sendiri.



Saran:Cinta tanah air berarti cinta pula budayanya,kecintaan pada budaya sendiri haruslah di tanam sejak dini.Maka dari itu jika kita nanti sudah berkeluarga dan sudah mempunyai anak nasihatilah mereka jangan lupa siapakah kita,darimanakah kita berasal.boleh kita mempelajari seni musik modern seperti drum,gitar dll.tapi jangan lupakan seni musik tradisional bangsa kita sendiri.kalau bukan kita yang melestarikan budaya,siapa lagi:)

DAFTAR PUSTAKA:Referensi Dari Ensiklopedia Seni dan Budaya Nusantara dan saya sendiri Indra Wijaya Kusuma

Rabu, 02 Mei 2012

Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan CERPEN

Peradilan Rakyat 

Cerpen Putu Wijaya
Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.

"Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."

Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung.

"Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
"Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung
tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."
Pengacara muda itu tersenyum.
"Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."

"Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu."

Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-sisa keperkasaannya masih terasa.

"Aku tidak datang untuk menentang atau memuji Anda. Anda dengan seluruh sejarah Anda memang terlalu besar untuk dibicarakan. Meskipun bukan bebas dari kritik. Aku punya sederetan koreksi terhadap kebijakan-kebijakan yang sudah Anda lakukan. Dan aku terlalu kecil untuk menentang bahkan juga terlalu tak pantas untuk memujimu. Anda sudah tidak memerlukan cercaan atau pujian lagi. Karena kau bukan hanya penegak keadilan yang bersih, kau yang selalu berhasil dan sempurna, tetapi kau juga adalah keadilan itu sendiri."

Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan CERPEN

Peradilan Rakyat 

Cerpen Putu Wijaya
Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.

"Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."

Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung.

"Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
"Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung
tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."
Pengacara muda itu tersenyum.
"Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."

"Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu."

Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-sisa keperkasaannya masih terasa.

"Aku tidak datang untuk menentang atau memuji Anda. Anda dengan seluruh sejarah Anda memang terlalu besar untuk dibicarakan. Meskipun bukan bebas dari kritik. Aku punya sederetan koreksi terhadap kebijakan-kebijakan yang sudah Anda lakukan. Dan aku terlalu kecil untuk menentang bahkan juga terlalu tak pantas untuk memujimu. Anda sudah tidak memerlukan cercaan atau pujian lagi. Karena kau bukan hanya penegak keadilan yang bersih, kau yang selalu berhasil dan sempurna, tetapi kau juga adalah keadilan itu sendiri."

Kamis, 29 Maret 2012

TUGAS PERILAKU KEORGANISASIAN

 BAB 4


PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MANAJEMEN KONFLIK

Dampak konflik terhadap manajemen
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku
maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu
pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk
komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan
bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi.
Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang
diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena
komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap
pihak ketiga. Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik merupakan
langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka
mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu
yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif.  Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama
dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau
pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang berorientasi
pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk
perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan
penafsiran terhadap konflik.


 Sumber terjadinya konflik antara kelompok
 Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan

 
 Konsekuensi konflik disfungsional antar kelompok.

Dalam suatu organasisasi perselisihan tidak dapat dihindari. Konflik dapat berdampak positif dan negatif sehingga manajemen tidak harus berusaha menghilangkan semua konflik, tetapi mempunyai efek menghancurkan usaha organisasi untuk mencapai tujuan.

Dua macam konflik:
a. Konflik Fungsional, sebuah konfrontasi di antara kelompok yang menambah kinerja organisasi.
b. Konflik Disfungsional, setiap konfrontasi atau interaksi di antara kelompok yang merugikan organisasi atau menghalangi pencapaian tujuan organisasi.

Konflik Antar Kelompok Terjadi di negara kita

Terdapat empat faktor yang menyebabkan konflik kelompok:
a. Saling ketergantungan kerja.
Saling ketergantungan kerja dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:
- Saling ketergantungan yang dikelompokkan tidak memerlukan adanya interaksi di antara kelompok kecuali melalui semua organisasi
- Saling ketergantungan yang berurutan, saling ketergantungan yang memerlukan suatu kelompok untuk meyelesaikan tugasnya sebelum kelompok lain menyelesaikan tugasnya, karena itu kemungkinan konflik bertambah.
- Saling ketergantungan timbal balik. Saling ketergantugan yang memerlukan hasil kelompok untuk menjadikan masukan kelompok lain, karenanya dapat memberi dasar timbulnya potensi konflik yang besar.
b. Perbedaan Tujuan
c. Perbedaan persepsi
d. Meningkatkan permintaan untuk spesialis

 Konsekuensi Konflik Antar Kelompok Disfungsional
a. Perubahan dalam kelompok
- Meningkatkan kekompakan kelompok
- Timbulnya kepemimpinan otokratis dalam situasi konflik yang ekstrim dan ketika ancaman mulai terlihat cara kepemimpinan demokratis menjadi kurang populer, para pemimpin menjadi lebih otokratis.
- Fokus pada aktivitas
- Menekankan pada loyalitas
b. Perubahan di antara kelompok
- Destorsi persepsi
Persepsi dari setiap anggota kelompok menjadi terganggu, para anggota kelompok mengembangakan pendapat yang lebih kuat akan pentingnya kesatuan mereka.